Pendidikan Sekolah di Indonesia sebelum adanya BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) dari Pemerintah yang di berikan kepada semua Lembaga Sekolah baik
Swasta/Negeri yang Jumlahnya dihitung berdasarkan Jumlah siswa pada
masing-masing sekolah/madrasah, maka sebelum adanya BOS, semua sekolah/madrasah
sangat sulit untuk mendapatkan Dana. Sebelum adanya BOS memang kebanyakan Guru
100% adalah sudah Pegawai Negeri. Gajih terjamin. Namun Dana Operasional untuk
melaksanakan Pendidikan belum ada dari Pemerintah dan diperoleh melalui
Gotong-royong masyarakat.. Sumbangan BP3 namanya. Dan dikelola oleh Badan BP3.
Untuk memperolah Dana BP3 dll pihak sekolah membutuhkan peran berbagai
pihak/stekholder agar transparan. Pihak penanggungjawab tersebut diberi nama
BP3.
Ketika BOS terlahir, banyak Guru-guru Swasta yang terlahir kebanyakan
Notabennya adalah Non PNS. Karena Pemerintahan tidak seperti dulu. Begitu Lulus
Pendidikan Guru dll langsung di Benum menjadi Pegawai Negeri.
Jaman now, sesudah Lulus Pendidikan Guru adalah Pengabdian terlebih dahulu dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
Setelah ada BOS, Badan BP3 dihapus dan di ganti namanya menjadi KOMITE
SEKOLAH.
BP3 dihapus karena
telah ada BOS. Yang dihapus adalah Badan BP3 nya.. Bukan Iuran BP3 nya. Karena
iuran BP3 masih efektif untuk kemajuan sekolah dan bisa di alokasikan untuk
kebutuhan-kebutuhan yang urgent. Dulu Badan BP3 tugasnya menggalang Dana untuk
kelancaran pendidikan di sekolah dll. Setelah ada BOS, Penggalang Dana atau
Badan BP3 yg sekarang dinamai Komite Sekolah/Komite Madrasah itu sudah di ambil
alih langsung oleh Pemerintah Pemda maupun Pusat. Karena BOS itu asalnya dari
Pemda/Pusat/Pemerintah. Masih efektifkah adanya Komite Sekolah/Majlis Madrasah
? Untuk Sekolah Negeri sudah ada akun DIPA. Dan untuk Sekolah Swasta sudah ada
Yayasan dan Pengurus Harian di Sekolah Swasta yang ber SK Kemenkumham Non
Profit berfungsi untuk keberlangsungan sekolah swasta secara berkesinambungan.
Penggalangan Dana Sekolah telah di ambil alih oleh Pemerintah melalui BOS, BSM,
PKH, PIP, dll. Dan kebijakan sekolah Swasta/Negeri juga sudah di atur dalam
Perda, PP, PMA karena sudah otonomi. Tidak seperti dulu, kebijakan tunggal oleh
Presiden. Tapi, Komite Sekolah/Madrasah masih dimasukkan permendikbud nomor 75 tahun 2016. Dulu aturannya Komite sekolah itu boleh dari unsur
Guru, yang penting Jangan Kepala Sekolah.. Tahun 2016 sudah tidak boleh dari
unsur Guru. Pastinya banyak kebingungan atas Perubahan aturan tersebut bukan ? Bingung kan ???? Karena
sebetulnya, Komite Sekolah/Madrasah yang Sebenarnya adalah Sang Pemerintah.
Sekian
Curahan Hati saya kepada Alloh SWT.. Jika ada yang benar itu asalnya dari Alloh SWT dan Jika
saya salah, maka saya mohon ampun kepada Alloh SWT. Karena masih belajar
dan belajar.........
“Tiada Hari Tanpa Belajar”
Tidak ada komentar: